Short Story (Mawar Violet) Part III
“
Selamat pagi wahai sang mawar? Nyenyak kah tidur mu semalam”
By
: Vidi
Ponsel ku berdering dan membangunkan ku,
sejenak ku lihat pesan dari vidi, membuat ku tersenyum lebar,
“
Hi, semalam aku bermimpi, bertemu pangeran berkuda putih”
By
: violet
Balas ku dengan canda,
ini adalah pagi ku yang berbeda dengan pagi kemarin, banyak hal yang
kurencanakan di hari ini, mulai dari membuat makanan untuk ku makan sendiri
kemudian membaca buku di perpustakaan, lalu melanjutkan tulisan ku yang sempat
tertunda karena beberapa alasan, dari susah nya mendapatkan ide, inspirasi dan
semangat, yaaa aku seorang penulis, aku menyukai hal yang bersifat romantik,
lucu dan mempunya seni yang tinggi, drrrrrtttttt,,,,,,, ponsel ku bergetar
sepertinya sepertinya aku mempunyai notification, hmmmmm kali ini ponsel ku,
akan mulai terbiasa dengan beberapa notif, yang biasanya sepi kini mulai ramai
seperti pasar dengan pengunjung yang
selalu berdatangan setiap detik, menit, jam, hari, bulan, tahun, karena itu aku
mengubah setingan dering menjadi getar di ponsel ku, karena aku merasa
terganggu dengan dering yang terus berbunyi membuat aku tak bisa tenang,
yaaaaaa ini semacam terror, bisa ku bilang seperti itu.
“
woow,,, seperti apakah wujud pangeran tersebut??? Aku rasa aku mempunyai”
saingan baru”
By
: Vidi
“
saingan???”
By
: Violet
“hahahahahaa,
Untuk seseorang seperti mu, pasti banyak yang mendekati bahkan menggoda mu kan”
By
: Vidi
“
hmmmm, Apakah terlihat seperti itu?”
By
: Violet
“
Ya, kau tau betapa mengagumkannya dirimu”
By
: Vidi
“hmmmm,
kau sedang mengejek ku kan?”
By
: violet
“
Aku serius”
By
: Vidi
“hmmmmm,
tapi tetap saja aku tak mempercayainya”
By
: Violet
“
Aha,,,, aku tak akan memaksa mu untuk percaya kepada ku, baiklah apakah hari
ini kau ada waktu”
By
: Vidi
“
hmmmm aku sangat sibuk hari ini, maaf”
BY
: Violet
Sejujurnya, dalam hati
ku ,,, aku ingin bertemu Vidi, tetapi ini bukan hal yang baik untuk ku, disisi
lain aku sangat mudah untuk jatuh cinta dan percaya kepada seseorang, dan aku sadar
bahwa vidi pun mempunyai cinta yang tak mungkin dengan mudah dia lupakan,
mungkin sebaiknya aku menjauh darinya dan mencoba menjaga jarak demi hati ku
yang tak ingin kecewa dan terluka.
“sesibuk
itukah kau? , baiklah aku akan menunggu sampai kau mempunyai waktu untuk
bertemu dengan ku”
By
: Vidi
Pesan terakhir dari vidi
hanya kubaca dan sejenak aku mematung, aku mencoba untuk mengenal sepasang mata
indahnya, “yaaa aku yakin aku pernah bertemu dengannya sebelum ini” , ungkapku
penuh keyakinan, benar atau tidak nya mungkin aku bisa bertanya langsung kepadanya,
tetapi ini membuatku bimbang, akan lebih baik mungkin aku tidak perlu
menanyakan hal ini.
Aku menuju ke pintu
dapur ku, dan berhenti tepat didepan kulkas, aku memilih sawi dan ikan pindang
untuk ku buat masakan, “ ahhhaaaa,,,, kau akan ku makan hari ini”, batin ku
menatap ikan pindang yg terlihat segar, lalu semua bumbu sudah siap untuk ku
tumis pada sayur sawi dan ku buat balado pada ikan pindang segar ini, papan
penggorengan mulai panas dan semua bumbu ku masukan dari bawang putih, bawang
merah, cabe, tomat, garam secukupnya, gula secukupnya, aku tak pernah
menggunakan penyedap makanan untuk ku masak, aku selalu mengingat pesan ibuku
yang melarang keras menggunakan penyedap makanan, selain itu tidak sehat untuk
tubuh, menurutku juga tidak terlihat
natural dari segi rasa, aku setuju dan mengikuti saran ibuku. “ tok..
tok..tok..”, sepertinya aku mendengar ketukan pintu, aku bergegas menuju ke
arah pintu, namun tak kulihat siapa pun di sana, lalu aku menuju ke depan teras
untuk memastikan ada atau tidaknya seseorang, “apa ini, sepertinya sebuah
surat”, aku mendapati sebuah surat yang ditujukan untukku namun aku tak
mengenal pengirim surat tersebut, aku kembali ke dapur dan melanjutkan
aktivitasku, “ ahhhhhh sepertinya masakan ini sudah siap untuk ku sajikan pada
diriku sendiri”, batin berkicau layaknya seorang burung yang kelaparan.
“Drrrttt..drrrtttt….”
ponsel ku bergetar, “ sepertinya aku mendapati notification baru,
“bisakah
kita bertemu?, aku ingin menunjukan sesuatu kepadamu”
By:
vidi
5 menit aku berfikir,
akhirnya aku menyetujui untuk bertemu vidi
“
baiklah, dimana kita akan bertemu ?”
By:
violet
“aku
menunggu mu ditempat kita pertama bertemu
By
: vidi
“
baik, aku segera menuju kesana”
By
: violet
Tepat didepan café aku
melihat vidi sudah menempati bangku favoritnya, dia terdiam dengan tatapan
murung, dan ku lihat map besar di atas meja, “ sepertinya ini masalah besar”,
batin ku bergumam sangat penasaran.
“ hai vidi, maaf
menunggu lama” sapa ku dengan senyum tipis, “ ok,, duduklah”, jawab vidi
singkat, “ apa yang ingin kau tunjukan pada ku vidi?”, Tanya ku tanpa basa
basi, lalu vidi membuka map besar, mata ku langsung tertuju kearah map
tersebut, aku kembali mengingat kenangan buruk tersebut, perasaan ku kaget,
kecewa, dan sedih. “ kau ingat wanita yang ada di foto ini”, Tanya vidi sedikit
ragu, “ ya”, jawab ku dengan nada sinis, “ maaf bukan maksudku untuk membuka
kenangan dan luka lama mu, aku tau dia adalah sahabat mu”, ucap vidi mencoba
menjelaskan maksudnya, “ sahabat???, lebih tepat nya dia adalah iblis untukku”,
jawabku dengan nada sekenanya,” tapi dia adalah kekasih ku”, ungkap vidi
melemah dan ku lihat matanya hamper berkaca-kaca, aku menyadari vidi adalah
kekasih floren, aku mulai mengingat wajah vidi di akun media sosial floren,
“ohhhhh kenapa hariku penuh dengan kesialan”, batin ku membentak seakan ingin
membanting meja yang ada didepanku, aku mencoba menahan kesabaranku, “ lalu apa
maksudmu menujukan foto-foto ini”, Tanya ku mulai sinis,” kecelakaan itu
merampas semua ingatannya, satu-satu nya yang dia ingat adalah kau, dia
mengingat semua kejadian itu,dia benar-benar menyesal, dia hanya mengurung
diri, dan selalu menanyakan mu, dia ingin meminta maaf untuk kesalahan
besarnya,” ungkap vidi dengan serius
tetapi tetap lembut. Mungkin jika seseorang didepan ku bukan vidi, aku akan
meninggalkan seseorang tersebut tanpa ragu, tetapi aku tetap terdiam mematung,
sakit itu mengingatkan ku kembali, aku mencoba menahan amarahku dan bersikap
tenang. “ kau tau aku sudah mencari mu kemana-mana, kau sangat pintar
bersembunyi”, ungkap vidi dengan nada lelahnya, “ kau tau, demi apapun itu aku
tak ingin lagi bertemu dengan floren, rasa itu masih mengingatkanku pada rasa
dimana aku terpuruk, hancur dan aku tak bisa bangkit,,,, banyak perjuangan yang
ku harus ku lalui untuk sampai ke tahap ini, ini tidak mudah, aku masih menutup
diri ku karena hal itu,,,,,, aku tak pernah menyangka ada sebuah kejadian
seperti itu, sebelumnya aku menganggap dia adalah bagian dari ku, dia membawa
kebahagiaan untukku, kami selalu berbagi kesedihan dan kesenangan bersama, pada
saat itu memang sangat manis, dan aku merasa dunia ini sangat indah,,,, tetapi
hal itu berbeda dia yang ku anggap malaikat dengan senyuman manisnya, tenyata
iblis yang menghianatiku dengan senyum palsunya, saat itu aku melihat dengan
mata kepala ku sendiri , dia melakukan dengan kekasih ku, kaki ku hampir tak
bisa menopang badan ku sendiri,,,,, kejadian itu seperti mimpi buruk bagi ku,
ku harap kau mengerti vidi”, ungkap ku dengan nada melemah membuat vidi
mengerti, “kau tau semua manusia selalu mempunyai kesalahan, apakah rasa dendam
itu membuat dirimu untuk sulit memaafkan nya!”, jawab vidi
memojokanku, “ aku sudah memafkan semua itu vidi, aku hanya ingin menjauhi
semua itu, semua yang berhubungan dengan masa lalu termasuk yang kita bahas
sekarang ini”, jawab ku mengalah untuk vidi, “ kau tidak bisa seperti ini, kau
mengindari ini semua untuk menutupi rasa sakit mu, sedangkan dia yang selalu
mengingat mu, mengharapkan maaf darimu”, ungkap vidi mulai kesal, “ aku sudah
mengatakan nya kepadamu aku sudah memaaafkan semuanya!!!”, jawab ku tak mau
kalah dengan vidi, “ kau sama sekali tidak berperasaan, dia hanya ingin bertemu
dan mengucapkan maaf secara langsung”, kembali vidi menyahut kata- kata ku, “
ahhhhhh sudahlah, aku lelah, aku sebaiknya pulang”, aku menjawab dan pergi
seketika dari hadapan vidi.
Sesampainya di rumah,
aku kembali mengingat bayang – bayang kejadian siang tadi saat di café, “ ini
sungguh mengesalkan, kenapa seolah- olah aku yang paling buruk sekarang, apa
salah ku???, ini sama sekali tak adil untuk ku”, batin ku dari alam keharuan
membuat ku kembali merasakan kesedihan, dan mengingatkan kejadian disaat Floren
dan Ray menghianatiku, dulu ray adalah kekasihku, dia berperan sangat baik
untuk mengelabui ku begitu juga Floren, aku tak pernah menyangka Ray
membohongiku dan menduakan ku, Floren pun begitu tega membuat ku terjatuh
seperti ini, ddddrrrrrrrrrrrrrrrt…….drrrrrrttttt…. ponsel ku bergetar, dan aku
membuka 1 notification
“
apa kabar, sepertinya ini hari yang sangat menyedihkan untuk miss mawar”
By
: tikus mu
“siapa
kau sebenarnya”
By
: violet
“
Aku???? Apakah kau sudah membaca surat dari ku, aku merindukan mu”
By
: tikus mu
Aku kembali mengingat,
aku mendapatkan sepucuk surat pagi ini, dan aku belum membacanya, “ahhhhhhh
ternyata dia pengirimnya, sebaiknya aku mulai membacanya”.
To : Miss mawar
Hai,,,,,,
Apakah kau masih mengingat goresan yang ku lukiskan di lembaran
ini,
Aku tau kau takan pernah melupakannya, begitu pula goresan luka
yang ku buat untukmu,
Aku sungguh sangat menyesal, aku menyadari tak ada kekasih sebaik
diri mu
Aku sungguh merindukanmu, aku tau kau takkan mungkin mau memaafkan
ku…….
Aku mohon untuk mu, berikan aku sebuah kesempatan, aku takkan menyia-nyiakan
mu lagi, aku berjanji untuk ini,
Kehilangan mu , membuat hidupku tak berwarna, tak ada senyum
lembutmu
Tak ada usapan lembut dirambutku, semua hilang.
Aku selalu ingin bertemu dengan mu, tetapi aku ragu, untuk hal
itu,
Kau mungkin akan menhindari ku, aku tak bisa melihat sebuah mata
kebencian di dalam dirimu,
Aku mohon buka kembali hati mu untuk ku,
Aku sungguh merindukan
cinta mu yang begitu hangat,
Maafkan aku yang begitu egois melukai mu
Maafkan aku yang begitu kasar melukai mu
Maafkan atas ketidak pedulian ku atas cinta mu
Maafkan atas sikap ku yang selalu tak bisa mengalah kepada mu
maafkan semua yang telah kulakukan kepada mu, aku sungguh sangat
menyesal
kembalilah bersama ku lagi…………………………………………
kekasih mu
Ray
Aku tersentak membaca surat
tersebut, aku tak menyadari ternyata ray selalu mengikutiku kemana aku pergi,
air mata ku mulai menetes, nafas ku mulai sesak, aku tak bisa menahan rasa ini,
kalaupun dia menyakan tentang cinta kepada ku, yaa aku akui, aku masih
mencintainya, tetapi disisi lain aku tak bisa mencintai seseorang untuk kedua
kalinya karena sebuah kesalahan gilanya, aku muak menjalani ini semua,
Aku merasa sekarat saat
ini, bayangan vidi bersama floren masih menghantui ku, begitu pula sosok ray
yag kini terus mengikutiku, mungkin saja sekarang dia berada disisi suatu rumah
ku, aku pun tak tau, pikiran ku membuat ku lelah, aku memutuskan untuk tak
memperdulikan semua itu.
Drrrdddttt…..drrtttt………..
ponsel ku bergetar terdapat dua notification di layar ponsel ku.
“
kau sudah membacanya”
By:
tikusmu
Yaaa pesan pertama dari
ray, aku memilih untuk sengaja tidak membalanya, aku membutuhkan waktu untuk
menenangkan diriku dari ini semua, kemudaian aku membuka pesan ke dua.
“
hai vie, akhir- akhir ini kamu sangat sibuk, besok kita jalan ya? Aku mau
ngajak kamu ketempat yang indah, pasti kamu suka”
By:
Raka
“sebaiknya aku menerima
ajakan Raka, mungkin aku bisa melupakan sejenak hari yang buruk ini”, batinku
terucap begitu pasrah.
“
baiklah raka”
By:
Violet
“
Besok aku jemput jam 08.00 WIB, dandan yang cantik ya :*”
By:
Raka
Tepat 08.00 wib, aku
kembali melihat pantulan diriku di cermin, terlihat pucat, tak kulihat cahaya
sedikit pun,” make up ini sama sekali tak berguna”, lenguh ku dalam hati.
Tuk..tuk..tuk..ku dengar ketukan pintu, “ ahhhh pasti itu Raka”, batin ku
mengira dengan yakin, perlahan kaki ku menuju ke arah pintu dan segera
membukakan pintu. “ Hai vie, kau terlihat cantik hari ini,sebaiknya kita segera
pergi dan bersenang – senang”, ungkap Raka terlihat begitu gembira dan
semangat, “ yaaaa, baiklah”, jawab ku singkat. Raka terlihat berbeda hari ini,
dia begitu tertata, rapi, dari ujung rambut sampai ujung kaki, mungkin dia
satu- satunya sahabat yang ku punya saat ini, kadang memang sikapnya membuatku
bingung, aku tak bisa mengartikan semua maksudnya,
“hmmm apa yang sedang
kau pikirkan vie”, Tanya raka sambil mengemudikan mobilnya, “ahhhh ,, tidak,,
aku hanya sedang menikmati perjalanan ini, begitu indah,, ku lihat pohon pohon
itu seperti menyapaku dengan lambaian lambaian daun, ini begitu natural”, jawab
ku berbeda dengan pemikiranku, “ yaaaaa, aku tau apa yang kau suka, setengah
jam lagi kita akan sampai ketempat tujuan kita”, ungkap Raka mencoba membuat ku
penasaran, aku tak begitu tenang saat ini, kejadian kemarin masih membuat ku
shock, mereka semua menghantui ku, seperti mengejarku kemudian menangkapku,
kali ini aku seperti tawanan mereka. Drrrttt…. Drtttt……ponsel ku bergetar ku
lihat satu notification,
“ kau
sedang bersama siapa???”
By : Ray
Ahhhhh, sudah ku duga
Ray pasti mengikutiku, aku sama sekali tak berminat untuk membalas pesannya,
aku harus benar – benar melupakan Ray, aku tak bisa mencintai seseorang dengan
hati ku yang masih terluka. “ hmmmmmmmm kau Nampak sedang memikirkan sesuatu
vie?”, Tanya Raka untuk memastikan, “ ooooo tidak, itu hanya perasaan mu saja”,
jawab ku tersenyum kearah nya, “ itu senyuman pertama untuk hari ini, sangat
indah”, ungkap Raka memujiku. Drtt… ddrtttt.. ponselku kembali bergetar aku tak
menyadari ternyata aku beberapa mendapati
pesan dari vidi dan Ray,
“ Maafkan atas sikap ku kemarin”
By: Vidi
“Apakah kau masih marah pada ku”
By: Vidi
“Aku tak bermaksud membuat mu tertekan”
By: Vidi
“ bisakah kau membalas pesan ku”
By : Vidi
“Aku
mencoba melupakan semuanya, tolong jangan kembali menghubungiku”
By : violet
“Aku
sangat membutuhkan pertolonganmu, sekali saja”
By : Vidi
“Aku akan memikirkan itu”
By : Violet
“Baiklah, terimakasih”
By : Vidi
Setelah membalas
beberapa pesan dari vidi, aku memikirkan sesuatu yang seharusnya memang aku
lakukan, yaaa aku harus menolong floren, setelah itu aku akan merasa tenang,
kemudian aku membuka pesan dari Ray, yang sebenarnya aku sangat tidak ingin
membalasnya.
“Siapa
pria itu?”
By: Ray
“
hey!!!!”
By: Ray
“
Apa yang kau mau sebenarnya, aku sudah mengungkapkan semuanya, kau tetap
seperti ini, aku hanya ingin memperbaiki hubungan kita, aku asungguh merindukan
mu,,,,, kembalilah kepada ku,,,,”
By: Ray
“
Maaf, aku tak bisa menjadikan nyata
permintaan mu, aku cukup bahagia sekarang, pergilah dan jangan mengganggu ku”
By : Violet
“ooohhhh
kumohon hanya satu kesempatan saja”
By : Ray
“
Kau tahu? Satu kesempatan tak akan merubah sebuah luka, pergilah, aku sudah
memaafkan mu dan melupakan mu”
By: Violet
“
Aku mencintaimu”
By : Ray
Pesan terakhir Ray, hanya ku baca, aku sudah
benar benar bisa untuk melupakannya, ku rasa perjalanan bersama Raka cukup
membantu menghilangkan penat ku, “ ahhhhh kau begitu sibuk dengan ponsel mu
vie?”, Tanya Raka sambil melirikan matanya, “ ahhhhh tidak juga, hanya beberapa
pesan dari operator yang tidak begitu penting”, jawab ku sekenanya, “ ahhhh itu
cukup mengganggu dan memenuhi inbox mu kan?”, kata raka mencoba membahas pesan
tersebut, “ ahhh tidak juga, kau tau aku tak banyak menerima pesan”, jawab ku
menutupi keaadaan, “ ahhhhh benar juga hahahahaha, kau harus segera mendapatkan
kekasih vie”, ungkap Raka dengan canda, “ hmmmmmmm kekasih????? Yaaaaa sedang
kupikirkan”, jawab ku kurang meyakinkan, “ baguslah,,,,, aku senang
mendengarkannya, baiklah kita sudah sampai”, ungkap Raka sambil memarkirkan
mobilnya.
“ woooowwwwwww ini
pemandangan yang luar biasa, air terjun, Bunga, Pohon, indah sekali Raka”,
ungkap ku terbuai dengan pemandangan yang berada di sekeliling ku, “ Kau
menyukainya”, Tanya Raka menatapku tajam, “ Yaaaa, aku sangat menyukainya,
terimakasih”, kata ku menyenangkan hatinya. Ini memang menyenangkan aku merasa
berada di satu sisi dunia dimana hanya ada aku , tanpa ada orang lain
menggangguku. “ Kau tau ini adalah tempat favorit ku, tempat ini membuatku sangat
nyaman, dimana ada kesedihan aku akan kesini, dimana ada kebahagiaan aku juga
berada disni, ini seperti rumah kedua ku”, ungkap Raka dengan tenang, “ lantas
apa yang kau rasakan hari ini??? Senang atau……………”, Tanya ku sambil
mengernyitkan dahi, Raka menoleh ke arah ku dan tersenyum dengan hangat lalu
mengatakan, “ aku sangat bahagia hari ini, ini hari yang paling membahagiakan
untuk ku, aku harap aku akan tetap bahagia sampai kita meninggalkan tempat ini
nanti”, aku tak begitu mengerti perkataan Raka, aku terlalu terbuai dengan yang
ku lihat saat ini, pemandangan ini begitu mengaggumkan,sementara aku berada di
atas bukit, aku merasakan sueperti diatas awan, kabut ini sama sekali
menyentuhku, hawa sejuk menusuk tulang rusuk ku dan mengagetkanku, sementara
lamunanku terbangun tersadar ku lihat sosok yang telah lama ku kenal, berbadan
tinggi, ideal, dengan tatanan rambut oseledes, “Ray???”, ucap ku membatin, “
sebaiknya aku harus menghidar dari nya, ini akan mengacaukan hari ku, jika kami
bertemu”, aku membantin dan segera menjauh dari jangkauannya, “ kau mau kemana
vie?” Tanya Raka menyelidik, “ aku ingin jalan- jalan disekitar sini”, jawab ku
mengalihkan penyelidikan Raka, “ baiklah kau harus tetap bersama ku”, ungkap
Raka tak ingin menjauh dari ku, “ hmmmmmmm kali ini aku seperti tawanan”,
ungkapku dengan canda membuat Raka tersenyum untuk beberapa kalinya, “ vie? Kau
tau ??? jika aku telah lama menyukai mu???”, ungkap Raka mengagetkan ku,
“hmmmmm,,,,, Raka??? Terimakasih kau memang teman terbaiku”, jawab ku mencoba
mengalihkan topic pembicaraan darai Raka, “ ini bukan masalah seorang teman
Vie? Tapi aku benar benar menyukaimu lebih dari seorang teman”, ungkap Raka
menjelaskan maksud pembicaraan, “ Raka, aku ,,,, aku ga bisa maaf”, ucap ku
tanpa membuat Raka menunggu lebih lama”, “kau benar – benar membuat ku hilang
akal, dan kesabaran vie”, ungkap raka penuh emosi dan mencoba menjerat untuk
memelu ku, aku mencoba menolak, dia semakin mendekat penuh dengan kehausan, dan
mendekat,,,, “ tidak Raka,,, kau adalah teman terbaiku”, ungkap ku menjauh dan
mngambil langkah pelan kebelakang, “ teman??? Takkan ada seperti itu di
kehidupan vie,, kemarilah,,, biarkan aku memelukmu dan menciummu”, jawab Raka
yang semakin hilang akal kesadarannya, semakin aku mundur pelan, aku tak
melihat batu dibelakangku, kemudian aku terjatuh kehilangan keseimbangan antara
heels dan batu tak dapat memaparkan kaki ku dengan pas, Raka semakin mendekat
dan segera menangkap ku seperti buronan, aku hanya menutup mata, tak kurasakan
apapun sesuatu dari Raka, aku mendengar suara seperti pukulan keras dari
seseorang, aku mencoba membuka mata ku, perlahan ku lihat bayang- bayang Ray di
hadapan ku, perasaan dan keadaan ku masih belum stabil, aku semakin melemah,
dan tatapan ku mulai terlihat gelap, aku tak bisa menahan semua ini, dan
semuanya hilang.
Aku terbangun dari
tempat tidur, ku mulai membuka mata ku perlahan, aku melihat sesuatu seperti
bayangan Ray di hadapan ku, ahhhh aku rasa aku sedang bermimpi,
“kau sudah bangun”,
Tanya bayangan yang mencoba membuat menjadi nyata, “ hah!!! Sedang apa kau
dirumah ku” Tanya ku terkejut dan setengah sadar”, Ray tersenyum dan membawakan
segelas minuman hangat kepadaku, “ minumlah”, kata Ray dengan penuh perhatian,
kemudian dia membawakan ku bubur yang masih terasa hangat, aku hanya bingung di
awal pagiku aku melihat Ray, ini berbeda dengan pagi yang kemarin, “sekarang
buka mulutmu dan makan ini samapai habis”, ungkap Ray mencoba memberikan suapan
pertama di pagi hari ku, aku masih bingung dengan apa yang terjadi sekarang,
otak ku belum sepeuhnya sadar,,, drttttt…. Dddrrttttt, ku rasa getaran ponsel
ku yang ada ditas ku dan disebelah ku persis, aku mencoba membuka pesan
tersebut,
“
Vie, aku minta maaf atas kejadian kemarin, aku hilaf”
By: Raka
Aku mencoba mengingat
kejadian itu dan itu sangat buruk sekali, aku mencoba menutup mata dan wajah ku
dari Ray, aku sangat malu, dan aku menyadari aku bukan berada di kamarku,
“oohhhh lengkap,,,penderitaan ku kali ini”, batin dari hati ku berkicau
kembali, aku kecewa sekali atas tingkah Raka, aku memilih untuk menjaga jarak
terhadapnya, “pesan dari siapa”, Tanya Ray penasaran, “ dari operator”, jawab
ku seperti biasa untuk menghilangkan beberapa pertanyaa dari Ray
“ooooooooo, kau begitu
bodoh”, ungkap Ray sedikit marah kepadaku, “ yaa aku tau itu, hmmm terimaksih
untuk semua ini, dan utuk kemarin”, ungkap ku mencoba menjauh dari Ray, “ mau
kemana kau?”, Tanya Ray penasaran, “ sebaiknya aku pulang sekarang” jawabku
semankin menjauh dari Ray, “ tunggu dulu, aku akan mengantarkan mu pulang”, kata
Ray sambil membawa kunci mobil nya, “ tidak, tidak aku bisa pulang sendiri”,
jawab ku tumpangan dari menolak Ray, “ ayolah,,, keadaan mu belum cukup membaik
sekarang”, ungkap Ray mengkhwatirkan ku, “ aku baik- baik saja, kau lihat
sekarang, aku bisa berjalan dan membawa diri ku sendiri dengan aman”, jawab ku
mengacuhkan Ray, “ aku tak percaya kepada mu, menjaga diri sendiri saja kau tak
mampu, kau terlihat begitu kurus sekarang, hey,,, apakah kau tak pernah
makan???, dan kejadian kemarin, kau berjalan dengan pria asing, kau tahu itu
sangat berbahaya”, gerutu Ray seperti memarahi ku, “ hmmmmmm sudah lah cukup
mencampuri kehidupanku, dan Raka bukan Pria asing aku sudah lam mengenalnya,
dia sahabatku”, kata ku membatah ucapan
Ray, “ hmmmmmm, aku tak mencampuri kehidupan mu, kehidupanmu yang selalu
mencampuri ku, kau bilang dia sahabat???, sahabat macam apa yang berusaha
menidurimu???, sudah pilihan ada dua, jika kau tak mau ku antar pulang maka
tetaplah tinggal disni, untuk sementara waktu”, ungkap Ray membentaku dengan
kesal. Ya benar juga yang dikatan Ray, baiklah sebaikanya aku menuruti kata-
kata Ray, aku lelah untuk berdebat dengan Ray, “ baiklah, Ray kau boleh
mengantarkan ku pulang,” ungkap ku pasrah, “ kau masuklah kemobil dahulu, ada
sesuatu yang aka ku bawa, dan aku harus mengunci semua jendela rumah ini
sebelum aku mengantarkanmu”, ungkap Ray bergegas menuju ke suatu ruangan, aku
tidak begitu tahu apa yang akan dia bawa, aku menuju ke mobil dan aku terkejut,
Ray masih menyimpan beberapa foto – foto saat kami masih bersama, aku tersadar
waktu itu sudah lama sekali berlalu, ku lihat diriku tersenyum didalam foto, “
sepertinya kau bahagia sekali vie”, ungkap batin ku memandangi beberapa foto
yang telah usang, ku lihat Ray telah keluar dari rumah, aku segera meletakan
foto- foto itu ditempat semula, ku lihat Ray membawa sebuah koper besar ini
membuat ku penasaran untuk apa dia membawa koper, tapi aku tak ingin menanyakan
apapun kepada Ray, “ maaf menunggu lama, baiklah sekarang kita menuju rumah
mu”, ungkap Ray dengan semangat, aku hanya menjawab dengan anggukan.
“Kita sudah sampai
mawar”, ungkap Ray membukakan pintu mobil untuk ku, “ panggil aku Vie, aku
bukan mawar”, jawabku kesal dan meninggalkan Ray dengan mobilnya, “ kau tak
menyuruhku untuk masuk terlebih dahulu”, Tanya Ray penuh harap, “ Tidak”,
jawabaku singkat dan mengacuhkannya, “ heyyy apakah ini balasan terimakasihmu
kepadaku?”, Tanya Ray membuatku semakin tak nyaman, “ baiklah masuk lah”,
ungkap ku pasrah, “ wahhhh kau memang pengertian, terimakasih vie”, ucap Ray
sambil membawa kopernya, “ tunggu dulu , unruk apa kau membawa koper itu”,
Tanya ku menyelidik Ray, tetapi Ray mengacuhkan ku dan tetap masuk kedalam
rumah ku, “ baiklah aku memilih sofa ini, untuk menjadi tempat tidurku malam
ini”, ungkap Ray seenaknya, “ Apa??????? Apaa maksudmu”, Tanya ku terkejut
mendengar ucapan Ray, “aku harus menjaga mu dari pria asing tersebut, lagi pula
aku yakin pasti dia akan menemui mu lagi”, ungkap Ray penuh dengan kelicikan, “
kau memang menyebalkan!!!”, kata ku sebal , sambil melangkahkan kaki ku menjauh
meninggal kan Ray di ruang tengah.
Seharian aku mengurung
dan mengunci diriku dikamar,aku tak tahu apa yang sedang Ray lakukan, ku harap
dia sudah pergi dan meninggalkan ku sendiri, ahhhh tapi itu tak mungkin, ku
lihat dia membawa kopernya, pasti dia membawa banyak baju untuk mengganti
pakaiannya, ahhh bisa mungkin satu minggu, atau satu bulan, dua bulan dia akan
tinggal disini, ahhhhh ini kembali membuat ku gila, sebelumnya taka da yang
pernah seorang pria menginap dirumahku, aku harap ini akan baik- baik saja.
Terlalu lama aku berdiam diri dikamar, ini membuat ku lapar, tapi aku malsa
sekali untuk melihat Ray, “tukk,, tuk… tuk… vie apakah kau sedang tidur?”, aku
mendengar Ray mengetk pintu kamar ku, tetapi sama sekali tidak kuhiraukan,
suara Ray kembali hilang, dan Nampak lengang kembali keadaan sekitar, seperti
biasa sangat sepi, tetapi aku sungguh sangat lapar, apakah aku harus keluar???
Tapi aku malas sekali melihat Ray, aku sangat kesal atas apa yang dia lakukan
dahulu, aku sudah memafkan semuanya tatapi aku tak ingin bertemu dengannya
lagi, aku membuka tas ransel ku, aku mengingat aku menyimpan cemilan di dalam
tas ku, “ ahaaa,,,, keripik ini cukup mengganjal perutku”, aku membatin senang,
kemudian aku membuka laptop ku, aku mulai membuka satu folder yang berisi
beberapa tulisan, yang selalu tertunda untuk ku kerjakan, ku rasa ini waktu
yang tepat untuk mengerjakan tulisanku, kali ini aku ide dalam tulisanku tertuang
dengan mudah.
Tak kurasa waktu
berjalan dengan cepat ku lihat tepat pukul 10.30 wib, “ ahhhh seharian ini aku
hanya makan keripik”, aku membatin dengan pelan, “ apa yang sedang di lakukan
Ray saat ini”, batinku bertnya penasaran. Aku memutuskan untuk keluar dari
kamar, semua ruangan sudah telihat gelap,lalu aku menghidupkan lampu disemua
ruangan, aku terkejut, rumah ku penuh dengan hiasan bunga, bunga yang terlihat
masih segar, ini sangat mempesona, aku tau pasti ini ulah Ray, lalu aku
tersentak, aku melihat makanan tersaji di meja makan, aku rasa sudah tidak
hangat lagi, yaaaaa aku tau Pasti Ray mencoba membuatkan ku makanan, kemudian
aku menuju ruang tengah, kulihat Ray sudah tertidur, kemudian ku selimutkan
kain di badan nya, “ terimakasih Ray, kau tak perlu melakukan semua ini”,
ungkap ku di deapan Ray yang sudah tertidur, lalu aku memanaskan semua makanan
yang dibuat oleh Ray, setelah selesai aku meletakan di meja makan kembali
dengan rapi, aku mendengarkan seseuatu sepertinya Ray bermimpi buruk, “ jangan
pergi…. Jangan pergi…. Kumohon…”, ucap Ray ketika tertidur di sofanya, kemudian
aku membawakan segelas air mineral dan membangunkannya, “ Ray,, Ray,,”,aku
membangunkannya dengan pelan, kemudian Ray membukakan matanya, ku lihat ada
kesedihan di matanya, dia memeluku dan mengatakan, “ kumohon jangan pergi”,
ungkap Ray lirih dengan penuh kesedihan, “ aku berada disini, sekarang
minumlah”, ungkap ku mencoba membuatnya tenang, “ terimakasih, apakah kau masih
marah kepadaku”, Tanya Ray lirih, “ tidak”, jawab ku dan tersenyum
dihadapannya, “ bisakah kita bersama lagi?”, Tanya Ray penuh harap, “ aku akan
memikirkan hal itu”, jawab ku ragu, “ aku lapar, aku menunggu mu keluar dari
kamar, dan aku ingin makan berasama mu”, ungkap Ray dengan mata sembapnya, “
baiklah kau tetap disini”, kata ku sambil melenggangkan kaki menuju meja makan
dan membawakan Ray makanan, “ kau sudah makan”, Tanya Ray, “belum”, sahut ku
dari ruang makan, aku membawakan
beberapa makanan untuk Ray dan menuju kearahnya “ kau memasak semua ini”, Tanya
ku kepada Ray, “ Ya, aku ingin membuat mu senang”, jawabnya dengan lembut, “
terimakasih”, kata ku dibarengi dengan senyuman, “ bisakah kau mnyuapi ku”,
Tanya Ray penuh harap, “ baiklah sekarang buka mulut mu”, ungkap ku mengartikan
persetujuan, Ray terlihat seperti anak kecil sekarang, mata nya masih
memancarkan kesedihan, 7 kali suapan dia sudah cukup merasa kenyang, “ kau
tidak makan”, Tanya Ray kepada ku, “ tidak aku sudah kenyang”, jawab ku yang
sudah mulai lupa dengan rasa laparku, “ kau tidak makan seharian ini, bagaimana
kau bisa kenyang”, Tanya Ray mencemaskanku, “tenang lah aku baik- baik saja”,
jawab menenangkanya.
“ apakah pria asing itu
masih mengubungi mu”, Tanya Ray penasaran, “ Ya, dia meminta maaf atas yg
diperbuat kemarin”, kata ku menjelaskan maksud pesan dari Raka, “ kau tak perlu
bertemu dengannya lagi”, kata Ray mulai kesal, “ aku tak tertarik dengan itu” ,
kata ku tak peduli, “baguslah”, jawab Ray dengan senyuman yang mengartikan dia
bahagia, “ Kau mendekor semua ruangan ku?”, Tanya ku kepada Ray, “ya,,, kau
sangat menyukai mawarkan?, aku tak pernah lupa akan hal itu”, kata Ray
menjelaskan maksudnya, “terimakasih Ray”, jawabku menandakan aku menyukai
dekorasi nya, “ Ray? Kenapa ku selalu mengikutiku”, Tanya ku penasaran, “ jika
aku menemuimu, apakah kau mau melihat ku lagi”, pertanyaan Ray menjawab kan
pertanyaan ku, “ sudah berapa lama kau melakukan itu”, Tanya ku semakin
penasaran, “ sangat lama”, jawab Ray singkat, “ hmmmm kau sangat pintar memata
matai ku”, ungkap agak sewot, “ jadi selama ini kau mengetahui semua
kegiatanku?”, Tanya ku kembali, “ ya,, semuanya aku tahu, kau menemui seseorang
aku pun tahu”, jawab Ray sedikit tidak suka, “ lalu dimana kau bersembunyi saat
aku berada di cafe”, Tanya ku terus kepada Ray, “aku tepat berada dibelakangmu,
aku tahu kau akan duduk di sebelah jendela dengan ukiran indah itu, kau cukup
baik dalam memilih sesuatu”, ungkap Ray menjelaskan beberapa kejadia yang telah
berlalu, “ kau tau ? pada saat itu kursi siapa yang kududuki?”, Tanya ku
mengingatkan Ray akan floren, “ aku mendengarkan semua percakapan kalian”,
ungkap Ray sedikit berkata kali ini, “ baiklah sebaiknya kita harus
beristirahat, aku sangat lelah”, ungkap ku kepada Ray, “ya selamat malam ,
selamat beristirahat”, jawab Ray, terlihat agak kecewa di raut mukanya. Aku
melenggangkan kaki ku menuju kamar dan mengunci kamarku untuk mengantisipasi
suatu kejadian yang tidak di harapkan, kemudian aku memjamkan mata ku dan aku
memulai menuju ke alam mimpi ku.
Drttttt….. drrtt…… satu notif membangunkan ku dari mimpi
indah ku, ku lirik kearah jam tepat jam 08.00 wib. “ahhhhh kali ini aku bangun
siang”, aku membatin lirih, kemudian aku membuka notification tersebut,
“Hai, apakah kau sudah memikirkan
untuk bertemu floren”
By : Vidi
“ Ya, aku akan menemuinya, mungkin
besok”
By : Violet
“ ok, terimakasih”
By : Vidi
Aku sudah mencoba untuk mengikhlaskan kejadian dimasa
lampau, aku harus menerima sesuatu yang sudah digariskan untuk ku, aku tak
boleh menghukum seseorang dengan caraku. Tukk…. Tukk… tuk… ku dengar ketukan
pintu dari luar, sepertinya sesorang telah datang, aku segera keluar untuk
memastikannya, ku lihat Ray membukakan pintu dia terdiam memasang wajah
kemarahan, aku mendekati Ray, untuk memastikan siapa yang datang, “ Raka???”,
ucap ku lirih, “ Untuk apa kau datang kemari???, Tanya Ray kecut, “ Hei,,, kau
siapa? Beraninya kau berada didalam rumah ini”, ucap Raka dengan sengit, aku
bingung , aku terjebak dalam situasi yang salah, tak tau apa yang harus
kuucapkan, “ vie???, bisakah kita bicara sebentar”, Tanya Raka kepada ku,
kemudian Ray menimpal dan berkata, “ tidak bisa!!!”, “ heyy!!! Siapa kau
beraninya mengatur vie”, Tanya Raka mulai meninggi, “ aku adalah kekasihnya,
sekarang kau tau kan!!!!, segeralah kau pergi dan jangan berani kau menghubungi
dan mendekatinya lagi!!!”, ungkap Ray penuh emosi, “ apakah benar itu vie?”,
Tanya Raka terkejut mendengar hal yang dikatakan Ray. Aku juga cukup terkejut
dengan apa yang Ray katakan, seingat ku tadi malam aku tak mengatakan YA atau
TIDAK atas jawabannya, ku lihat wajah Ray sedikit cemas menunggu jawabanku,
sejenak ku tatap mata Ray, yang hampir berkaca- kaca, “ Ayo jawab vie??”, Tanya
Raka sangat penasaran, “ Ya, dia kekasih ku”, jawab ku agak lirih, dan
mengejutkan mereka berdua, “ baiklah aku akan pegi, semoga kau bahagia”, ungkap
Raka meninggalkan kami dengan penuh emosi, sementara ku lihat wajah Ray yang
mulai tenang, dan ku lihat dia mulai tersenyum karena jawaban ku, Ray menutup
pintu, dan dia menuju ke sofa untuk menonton Tv, ia tak banyak berkata, ia
cukup puas dengan jawaban yang ku berikan tadi, “ kau tak menanyakan apapun
kepada ku Ray?”, Tanya ku penasaran, “ jika aku menanyakan nya kau akan berubah
pikiran dan membuat ku penasaran”, ungkapnya sambil menatapku, “ahhhhhhh kau
memang pintar”, kata ku sedikit kesal, “ ya kau mengetahui itu sudah sangat
lama, kau lupa iq mu berada dibawah rata- rata” ungkap Ray menggoda ku, “ apa
kau bilang, aku hanya malas belajar, bukan berati itu dibawah rata- rata”, jawab
ku mencoba mengalahkan Ray, “ Vie??? Maukah kau menemaniku dalam satu bulan ini”,
Tanya Ray menjadi serius, aku tak mengerti maksudnya, kemudian aku menjawab, “
aku akan terus bersama mu Ray”, Ray hanya tersenyum lalu mencium keningku dan
memeluku. Pelukan ini sudah sangat lama sekali tidak aku rasakan, sangat
hangat, menenangkan, aku merasa seperti terbang, terbuai dalam alam imaji ku. Tekadang
sebuah kesempatan kedua lebih indah dari yang pertama, walaupun sudah banyak
menyisakan pahit, tapi bukankah kita belajar dari itu, kita kuat karena itu
bukan???.
Kita hidup saling berkaitan antar satu hal ke hal yang lain
tanpa kita sadari kita mengetahui hal yang lain, kita selalu terhubung dari
masa lalu menuju ke masa sekarang, kegelapan ku mulai hilang, cahaya dari Ray memberikan
penerangan untukku, mungkin sekarang kita akan berbagi cahaya untuk menerangi kehidupan
kita saat ini. “ apa yang kau lakukan selama ini Ray ?”, Tanya ku lembut kepadanya, “mengawasi mu”,
ungkapnya singkat, “ahhhhh apa hanya itu pekerjaan mu”, Tanya ku kembali, “
hahahahahaaaa, kau lebih penting dari apapun”, jawab Ray menggoda ku, “ Ray,
kau pergi cukup lama, berapa wanita yang
sudah datang ke kehidupamu” Tanya ku mengejutkan Ray, “ Tidak ada hanya kau”,
jawabnya kaku, “lalu flo” Tanya ku kepada Ray, Ray bingung memberi jawaban
untukku, dia hanya mengatakan , “ maafkan aku, itu hanya masa lalu kan?”,
ungkap nya penuh penyesalan, “ baiklah”, jawab ku singkat, “ apa yang akan kau kerjakan hari ini”, Tanya
Ray kepada ku, “ aku akan menyeleseikan tulisanku, “jawabku singkat”, “hmmmmmm
menarik, aku menyukai karya mu”, ungkapnya penuh kebahagiaan, “ terimakasih Ray”,
jawab ku singkat, “ hmmmmm kenapa kau tak pernah membalas emailku”, Tanya Ray
penasaran, “ kau ini selalu menghantuiku, tak bisa kah , kau menuliskan satu
email untukku, dan menunggu untuk ku balas”, Tanya ku lembut, “ aku terlalu
merindukan mu sehingga otak terus menyuruhku untuk mengganggu mu …… maaf”,
ungkap Ray penuh penyesalan, “ baiklah sekarang semuanya baik – baik saja, kau
tak perlu meminta maaf terus”, ungkap ku mengusap wajahnya yang pucat.
“ kenapa kau begitu pucat Ray?” Tanya ku mulai mencemaskan
Ray, “ tidak , aku baik – baik saja”, ungkap Ray dengan senyuman tipis, “
baiklah sebaiknya kau harus beristirahat, kau boleh menggunakan kamarku, aku
akan mengerkjakan tulisan ku disini”, kata ku terhadap Ray, “ tidak- tidak ,
aku ingin melihat mu, aku tak ingin kehilangan mu lagi”, kata Ray yang selalu
mencemaskanku, “hmmmmmm kalau begitu lebih baik kau tidur dikamar ku, kita akan
berada di dalam satu ruangan, kau tidur dan aku mengerjakan tulisanku”, jawab
ku membuat Ray lebih tenang. Sejujurnya aku tak yakin Ray baik- baik saja,
tetapi aku tak ingin berburuk sangka, kemudian kami menuju kekamar, “ Ray? Kau harus
tidur”, kata ku mengingat kan nya sekali lagi, “ kau takkan meninggalkan ku
kan?”, Tanya Ray memastikan, “ Ya ,, aku disini”, jawab ku sambil mengusap
keningnya. Ray tertidur pulas di hadapan ku, dia begitu tenang, aku tau aku
mencintai nya.
Ahhhh pagi ini aku terbangun di
kursi aku terfokus untuk menyeleseikan tulisan ku, ahh pagi yang sejuk untuk
ku, kulihat Ray masih tertidur, sepertinya Ray memang tak sehat, aku bergegas
menuju ke dapur dan membuatkan bubur untuk sarapan Ray.
Drttt…. Drttt… ponsel ku bergetar , kemudian aku membuka
satu notification
“ hari ini kau akan datang bukan?”
By : Vidi
“Ya”
By: violet
“ lebih cepat, lebih baik”
By : Vidi
Ya, beberapa menit lagi aku akan
menuju kerumah flo
By : Violet
Kami menunggumu
By : Vidi
Aku menuju ke kamar dan ku lihat Ray
masih tertidur, aku tak bisa membangunkan Ray, lalu aku meninggalkan note dia
atas meja makan, ku harap Ray bangun dan memakan bubur ini. Setelah itu aku
bergegas menuju ke rumah flo, sudah lama sekali aku tak melihat nya, apa
kabarnya dia sekarang, ahhhhh dia sedang sakit, aku harus menjaga kestabilan
emosiku. Satu jam aku menuju kerumah flo menggunakan bus umum, sudah lama
sekali aku tak pernah mengunjungi rumahnya. Satu jam berlalu kini aku berada
tepat didepan rumah nya, ku tekan bell 2 kali, tkak lama ku lihat seseorang
membukakan gerbang rumah flo, flo memang sangat kaya, berbeda sekali dengan ku,
kemudian sesorang tersebut menyambutku dan menyuruhku untuk masuk, aku hanya
mengangguk, seperti biasa aku tak
terlalu banyak bicara kepada orang baru, kemudian Vidi menyambutku, “ baiklah
flo sudah menunggu mu di kamar, kau masuk lah, kau tak mempunyai banyak waktu”,
ungkap vidi membuat ku bingung, “ apa.. apa maksud mu”, Tanya ku kepada vidi,
vidi tidak menjawab dan dia membukakan pintu kamar flo, aku terdorong dan masuk
dengan sempurna. Kemudian flo langsung memeluk ku dan menarik tangan ku menuju
ke tempat tidurnya, “vie???, kau datang juga, aku sangat merindukanmu, apa
kabarmu hari ini ”, maaf atas kejadian kemarin aku bisa menjelaskannya
sekarang, ku mohon kau harus tetap disini sebelum aku selesi menceritakan semua”.
Aku bingung, kenapa dia mengatakan kemarin, apa yang dia maksud, aku terduduk
mematung tanpa menjawab pertanyaannya, “ aku tau kau masih marah atas hal
kemarin yang ku perbuat pada mu, kau tau aku tak pernah setuju akan hal itu,
tetapi Ray memintaku, kau tahu? Dia sangat menyayangi mu,dia tak pernah
menduakan mu, yang kau lihat itu tidak benar, kami merekayasakan ini semua,
agar kau tak mengetahui hal sebenarnya”, ungkap flo kepada ku, aku sekarang
mengerti flo menganggap kejadian yang dahulu baru terjadi kemarin, dan yang dia
ingat adalah rasa bersalah nya terhadap ku, sehingga dia shock dan mengganggu
ingatan nya ,,,,, “ohhhhhhh, tuhan kenapa kau membuat kehidupan ini menjadi
begitu rumit” aku membantin sedih melihat keadaan flo, “ flo? Lalu apa yang
sebenarnya kalian sembunyikan dari ku, “ Tanya ku penasaran”, “ Ray menderita
kanker otak vie?, maafkan aku, aku tak bermaksud membuat mu sedih”, aku
terkejut dan aku bergegas berlari meninggalkan ruangan flo. Aku berlari dan
menaiki bus umum, pikiran ku tak menentu,” apa yang dilakukan Ray sekarang,
apakah dia mampu bangun? Bodohnya aku kenapa aku tak bersamanya saaat ini,
Ray.. Ray,,, Ray,,,, hanya ray yang ada di pikiran ku sekarang, Ray sudah
merasakan ini sangat lama, ohhhh Ray ku……. Maafkan aku,,,,,,,”, aku membatin
dan melelehkan titikan air mata ku, aku sungguh tak tenang merasakan ini semua.
“ kenapa satu jam ini begitu lama, ini seperti delatasi waktu”, kata batinku. Drttt….
Drtttt…. Ponsel ku bergetar ku buka notif dari vidi,
“Apakah kau baik- baik saja”
By : Vidi
“Iya, maaf aku harus bergegas”
By : violet
“Baiklah, hati- hati di jalan”
By: Vidi
Sesampainya aku dirumah aku
terkejut, Ray tergeletak di lantai, wajah nya semakin pucat, ku cium kening
Ray, dan mencoba membangunkannya, air mata ku tak terhenti terus mengalir
deras, “ Ray,,, Ray,,,, bangunlah,,,,” ucapku sesenggukan, “ Ray…. Kau dingin sekali,
bangunlah aku ada disini sekarang, mari kita menuju ke kamar”, ucap ku tanpa respon dari Ray, “ Ray,
kumohon bergerak lahhh,,,, Ray,,,,” , aku terus memanggil Ray, tak lama ku
lihat mata berat Ray nya terbuka, dia menatap ku sangat dalam, “ terimakasih
kau telah kembali, aku merindukan mu”, ucap Ray dengan nada terbata, “ Ray….berjanjilah
untuk terus bersama ku”, ucap ku memohon, “ aku akan terus bersama mu, dan di
hatimu” ucap Ray semakin berat, “ Ray,,,,,,,, kumohon tetaplah bertahan” , kata
ku terus menagis, “ vie mau kah kau berjanji kepada ku?”, Tanya Ray, “ baiklah
katakan Ray”, ucap ku gelisah, “ hiduplah bahagia, temukan pasangan takdirmu”,
ucap Ray, begitu berat, “ kumohon jangan berkata seperti itu Ray”, kata ku
semakin sedih, “ vie terimakasih kau telah datang disaat terakhirku, aku
mencintaimu”, ucap Ray di saat terakhir, aku menangis , aku tak percaya dengan
yang terjadi sekarang, badan Ray semakin dingin, ku peluk tubuh Ray untuk
terakhir kalinya. “ Oooooohhhh Ray ku yang malang, maafkan aku, yang tak mengerti
keadaan mu, aku berjanji akan hidup bahagia Ray? Ku doakan kau bahagia disana”,
aku terus membatin dan menangis didepan Ray. Tak kusadari ternyat floren dsan
Vidi berada di belakang ku, mereka menatapku penuh dengan iba, flo mendekatiku
dan berkata “ Dia akan bahagia vie?”, aku sama sekali tak menanggapi ucapan
flo, aku begitu lemas, aku tak bisa melihat apapun, pandangan ku berubah
menjadi gelap.
Aku terbangun, aku berada
di dalam kamarku, aku teringat akan Ray, “kemarin Ray tidur disini”, ucap batin
ku, aku kembali menangis, kemudian flo mendatangi ku, “ kau sudah bangun?”, Tanya
Flo, “ aku hanya mengaggukan kepala, “ makanlah ini”, ucap flo memberikan ku
beberapa makanan”, “ aku tak berselera unguk makan flo?”, ucap ku penuh dengan
kesedihan, “ kau harus kuat vie?”, kata floren memberikan dukungan untuk ku, “
dimana Ray sekarang”, Tanya ku kepada flo, “ dia sudah dikuburkan Vie, maaf
sebelum dia pergi dia mengatakan kau tak boleh melihat penguburan pemakamannya”,
ungkap flo memmberikan penjelasan kepada ku, aku kembali meneteskan air mata, “vie
dia meninggalkan semua harta nya untuk mu, dan dia meninggalkan satu surat
untuk mu”, ungkap flo, “ dari mana kau tahu itu semua flo”, Tanya ku penasaran,
“ dia mengatakan kepada Vidi, Vie?”, ucap floren, “ apakah mereka berteman
baik, flo?” Tanya ku penasaran, “ yaaaa sangat baik, Ray yang mempertemukan ku
dengan Vidi”, ucap flo menjelaskan ceritanya, “bagaimana dengan ingatan mu?” Tanya
ku penasaran, “ aku masih belum banyak mengingat Vie, yang ku ingat hanya
kejadian, ketika aku menyakiti mu, sekarang perasaan ku sudah membaik dan lega,
aku sudah menceritakan semuanya kepada mu”, ungkap flo tersenyum tipis. “
baiklah aku rasa kau membutuhkan waktu untuk sendiri, ini surat mu, dan bacalah”,
ucap flo sambil memberikan waktu untukku sendiri.
To
: Mawar ku
Hi ……….
Apa kau baik- baik saja??? Aku tak yakin kau
baik – baik saja,
Disaat kau membaca surat ini, aku tak bisa lagi
mengawasi mu bahkan berada disampingmu, berjanjilah kepada ku untuk hidup
bahagia, temukan pasangan mu,
Kau tau??? Ini akhir yang indah bagiku, aku bisa
bersama mu, melihat mu secara nyata, ini mengagumkan, aku dapat mewujudkan mimpi
indah ku diakhir, bersamamu.
Maaf aku selalu meninggalkan mu, aku tak
mempunyai kesempatan lebih untuk dapat selalu bersamamu. Cinta mu merupakan
keindahan tiada tara untukku,
Bisakah aku meminta satu permintaan untukku,
Bawalah setangkai bunga mawar,dan setangkai
bunga violet jika kau mengunjungi ku, itu akan terlihat indah jika kau
meletakan bunga itu diatas makam ku,
Kumohon berhentilah menangis, jangan buang air
mata mu sia- sia,
Doakanlah aku, jika kau ingin aku bahagia.
Yang
mencintaimu
Ray
Terimakasih Ray, akan ku ingat kata-
kata dalam surat mu, aku akan bahagia, aku akan membawakan bunga untuk mu,
serta mendoakan mu. Aku mencintaimu Ray……………
TAMAT
Comments
Post a Comment