Short Story (Mawar Violet)

    Pagi ini dingin dan masih gelap, masih terasa malas untuk menjejakan kaki telanjang ku di dataran lantai yang begitu dingin menusuk telapak telapak kaki ku. ku lihat jam menunjukan 04.00 WIB , ahhhhhhh ini terlalu pagi, untuk membangunkan diri ku dalam keterlelapan tidurku. Sejenak ku cek ponselku seperti biasa sangat sepi, tak ku temukan notification apapun dari seseorang. Aku tinggal berjauhan dari orang tua ku, aku selalu menutup diri terhadap orang yang baru ku kenal, aku tak mempunyai banyak teman, yaaaaaa inilah aku, beberapa orang memanggil ku vie/violet. Sejenak ku mulai menyibukan diri dengan ponsel ku, ku buka galeri dan ada beberapa foto, ku mulai mengingat kenangan itu kembali, yaaaa kenangan yang begitu buruk sampai merobek hati dan tak menyisakan kemanisan apapun, lalu aku menarik nafas ku , sambil ku tenangkan hal yang meracau di pikiranku.
Aku tak begitu banyak bicara, sehingga banyak orang mengatakan aku arogan dan aneh, tetapi yaaa inilah hidupku. Aku mulai bosan dengan ponselku , dan aku mulai membangunkan diriku dari tempat yang paling nyaman, hal pertama yang ku tuju mencari segelas air untuk menyegarkan badanku, pagi ini masih sangat gelap , mataku mengarahkan ke jam dinding yang sudah menunjukan jam 05.30 WIB, "sepertinya akan turun hujan pagi ini", 'hatiku bergumam sendiri".
    Tiba-tiba ponsel ku berbunyi, seperti nada panggilan yang memberikan isyarat agar aku cepat memberi respon, " halo", jawabku dengan santai, " halo vie, ini reka, hari ini kamu ada acara ga? aku mau ngajak kamu jalan- jalan", sahut reka penuh ambisi dan semangat, " maaf reka, aku ada acara hari ini", jawab ku dengan nada singkat dan penuh kepalsuanku",oooo gitu ok maaf kalau gitu", balas reka dengan nada kekecawaan. Reka adalah seorang pria yang baik, romantis, penuh kejutan, dan penuh kegembiraan, itu sangat berbanding terbalik dengan ku. Perkiraan ku benar pagi ini hujan sangat deras, beserta angin yang menghantam tubuh ku, tetapi ini terasa sangat nyaman. tak lama kemudian ponsel ku berdering kembali, aku hanya mengingat reka yang mungkin ingin membujukku untuk pergi bersamanya, dengan enggan ku angkat teleon tersebut tanpa melihat nomor yang menelepon ku, " halo Raka , maaf aku kan tadi udah bilang, aku ga bisa ikut", jawab ku dengan nada sekenanya, " halo maaf???" jawaban dari seorang yang sepertinya aku tak mengenal suara tersebut, " maaf, ini bukan Raka ya?" tanya ku sedikit penasaran, " hmmmm, kamu penasaran??? jam 09.00 WIB, aku ada di cafe yang biasa kamu singgahi", jawab seseorang tersebut dengan gaya misterius lalu memutuskan sambungan telepon. Aku tak begitu peduli dengan telepon misterius tersebut, kemudian aku beralih menuju dapur untuk membuat cokelat panas.
    Tak terasa waktu menunjukan pukul 09.30 WIB, terdengar satu notification yang tidak ku kenal di ponselku,"Hi, aku tak menjumpai mu disini", aku hanya mengacuhkan pesan tersebut, aku mulai menyibukan diri di depan layar komputer ku, beberapa menit berlalu , terdengar notification yang tak ku kenal di ponsel ku, " Buka pintu rumah mu sekarang", aku terkaget dan mematung bingung membaca keadaan, di luar hujan masih menyambut dengan sangat deras. " Mungkin sebaiknya aku membuka pintu, jika dia macam - macam aku akan menusuknya dengan pisau ini", kata hatiku yang sedikit bimbang dan mulai penasaran dengan orang tersebut, aku mulai berdiri dan berjalan agak pelan menuju pintu, perlahan aku membuka pintu namun tak kulihat apapun di sekitar rumah, tetapi aku seikat mawar terbungkus indah dan sangat harum, lalu aku membawa mawar tersebut dan ku letakan di vas kecil, "sempurna ini sangat indah", batinku berkicau sendiri nampak kegirangan dengan seikat mawar. Sejenak aku mulai bingung,"siapa yang meletakan mawar secantik ini di teras depan, mengapa tak mengatakan secara langsung, apakah dia buruk rupa? sehingga malu untuk mengatakan dan menemui ku langsung, ini membingungkan!!!", ungkap batin ku untuk membenarkan opiniku.
    " Terimakasih telah membukakan pintu rumah mu dan menerima seikat mawar ku", pesan baru dari seseorang misterius mulai membuat ponsel ku terus berdering. "Maaf ini siapa", ku balas pesan tersebut dengan singkat dan jelas, " haruskah, kau mengetahaui aku?", balasan pesan tersebut kembali membuat ponselku berdering, kemudian ku abaikan pesan tersebut dan melupakan yang terjadi beberapa menit yang lalu, mulai merasa bosan bola mata bulat ku tak sengaja melirik kearah gitar yang menggantung seakan memanggil dan merayu ku untuk menyentuh dan memainkannya.
    Ponselku berdering kembali dan kemudian sebuah pesan mengejutkan ku,  “Haruskah kau menutupi hati mu dengan duri duri yang tajam, sehingga dapat dengan mudah kau melukai dan menghancurkan setiap hal yang ada bersamamu, Mawar??? Itulah dirimu, sangat indah dan sangat mengancurkan”,“ini sangat mengesalkan”, batinku kembali meracau, tetapi sama sekali tidak ku hiraukan pesan tersebut. Kemudian aku membuka email ku, “ ooooo ya ampun, banyak sekali pesan yang sama dari orang yang tidak ku ketahui jelas siapa orang tersebut”,” kenapa dia menyebutku mawar, ada apa ini, ini sangat mengganggu”, ungkap batinku penuh kesal. Aku kembali melirik ke arah jam dinding yang mengatakan ini waktu yang tepat untuk makan siang tepat 12.00 WIB, aku menyadari cadangan makanan dikulkas sudah menipis mungkin aku harus keluar dan membeli beberapa makanan, keberuntungan berada di pihak ku, hujan pun sudah mulai berhenti. Tepat di perempatan jalan ponsel ku kembali berdering , mencoba memaksa ku untuk menjawab sebuah panggilan yang tidak ku ketahui jelas dari siapa, “ halo,….”, jawabku, “hai, terimakasih untuk menjawab panggilan ku,, aku berada di café tepat disebelah kamu berdiri”,seperti biasa telepon misterius ini terus menghantui ku, kemudian ku putuskan untuk masuk kedalam café tersebut, aku duduk berada di sebelah jendela yang unik agak kuno dan mempunyai seni yang tinggi, sangat menarik, dalam hatiku bertanya-tanya siapakah dia? Mengapa dia terus mengikutiku, “ mau pesan apa nona”, tiba tiba pelayan café mengejutkanku dan menanyakan pesanan, “ maaf, nanti ja, lagi nunggu teman,” jawabku spontan. Beberapa menit kemudian terlihat seorang pemuda berpenampilan sangat menarik, tinggi, bersih, atletis, bola mata yang hitam, bulu mata yang lentik, mencoba melangkah dan mendekati meja dimana aku duduk, “ boleh duduk disini”, Tanya pemuda tersebut,” ooo ya silakan”, jawab ku singkat,” menunggu seseorang”, Tanya pemuda tersebut dengan tatapan serius, “ eeeeeee gak, gak nunggu siapa-siapa”, jawab ku agak terbata. Sekilas aku seperti mengenal tatapan itu, bulu mata, dan bola mata itu tak asing bagi ku,” sendirian?”, Tanya ku singkat, “ tidak”, jawabnya sambil melirik ke arah mata ku, aku sedikit tertegun dengan lirikan itu, “ lalu”, tanyaku menyelidik,” aku bersama seseorang, aku meninggalkannya sangat lama, kemudian dia hilang”, jawab pemuda tersebut sedikit berambigu, “maksudnya”, Tanya ku mulai penasaran, “ yaaa! Dia bersama ku sekarang”, jawabnya dengan santai, tetapi tidak dapat ku mengerti. “ Siapa pria itu, kekasih mu?” kembali pesan baru di ponselku mengejutkan ku, aku mulai bingung “ada apa ini sebenarnya”, batin ku terasa menjerit. “ kau nampak tak begitu senang”, Tanya pemuda itu sambil mengejutkan ku setelah lama ku menatap ponselku, “ mmhhhh ga, ga ada apa-apa”, jawabku sambil tersenyum kecil.”mau pesan apa tuan”, Tanya pelayan café datang dan menawarkan kami makanan, “ beef taco mexicano dan orange juice” jawab pemuda itu dengan cepat memesan makanan, “kamu”, Tanya nya menawarkan ku makanan,” eeemmmmm samain ja pesanannya” jawabku yang tidak begitu mengenal makanan,” ok beef taco mexicano dan orange juice 2”, ungkapnya kepada pelayan café,” baik tuan”, jawab pelayan café dan singkat menghilang dari pandangan ku.


BERSAMBUNG



Comments

Popular posts from this blog

Mawar Kuning

Bunga Yang Layu

untitle